Cari Blog Ini

Minggu, 10 Januari 2010

PETAI CINA OBAT INFLAMASI (RADANG)




Petai cina (Leucaena glauca, Benth) merupakan salah satu tanaman yang sudah dikenal
masyarakat sebagai obat bengkak. Pemanfaatannya dengan cara dikunyah-kunyah
atau diremas-remas, kemudian ditempelkan pada bagian yang bengkak. Selain itu,
masyarakat juga menggunakan petai cina sebagai bahan makanan, lauk-pauk atau
makanan ternak (Anonim,1987).

 PETAI CINA  / LAMTORO

Petai cina juga disebut Leucaena glauca, Benth, Leucaena leucocephda. Petai
cina juga memiliki nama daerah diantaranya: pete cina (Sumatra), kemlandingan,
lamtoro, petet (Jawa), Pelanding, peuteuy selong (Sunda), kalandingan (Madura)(Thomas, 1992), peteh selang, peteh cina (Jawa) (van Steenis, 1947).

Biji dari buah petai cina yang sudah tua setiap 100 g mempunyai nilai
kandungan kimia berupa zat kalori sebesar 148 kalori, protein 10,6 g, lemak 0,5 g,
hidrat arang 26,2 g, kalsium 155 mg, besi 2,2 mg, vitamin A, Vitamin BI 0,23 mg
(Thomas, 1992). Daun petai cina mengandung zat aktif alkaloid, saponin, flavonoid
dan tanin (Anonim, 1998).
Manfaat tanaman petai cina, daun muda, tunas bunga atau polongan dimakan
sebagai lauk pauk serta untuk makanan ternak (Anonim,1987). Tanaman petai cina
juga berkhasiat sebagai obat cacingan, luka baru dan bengkak. Penggunaan daun petai
cina di masyarakat untuk obat bengkak biasanya digunakan daun petai cina yangmasih segar dengan cara dikunyah-kunyah atau ditumbuk halus dan ditempelkan pada bagian yang luka atau bengkak (Thomas, 1992)
petai cina dapat berefek
sebagai antiinflamasi, selain itu dari penelitian yang dilakukan oleh (Wahyuni, 2006)
menyatakan bahwa infusa daun petai cina dengan konsentrasi 40% dapat
menghambat inflamasi yang ditunjukkan dengan nilai AUC sebesar 0,24 ml. Jam.
Dalam penelitian-penelitian disebutkan kandungan dari tanaman yang berkhasiat
sebagai antiinflamasi adalah flavonoid (Narayana, 2001 dan Geisman, 1976)..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar